Dalam The guidance of Learning Activities seorang ahli pendidikan W.H. Burton (1984) mengemukakan bahwa belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku pada diri individu dikarenakan oleh adanya sebuah interaksi antara individu dengan individu yang lain dan individu dengan lingkunganya dalam kondisi yang berbeda-beda sehingga mereka lebih mudah berinteraksi dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut Gagne (1977) belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif menetap yang diperoleh dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan atau direncanakan.
Berdasarkan perspektif para ahli tentang pengertian belajar di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku dalam cakupan kognitif, afektif dan psikomotor yang relatif menetap dan disebabkan oleh adanya interaksi antara individu dengan kondisi sekitarnya sehingga diperoleh pengalaman. Dalam proses belajar memiliki inti yaitu (1) Belajar merupakan penambahan sejumlah pengetahuan baru, (2) belajar berarti mengembangkan adan meningkatkan kemampuan intelektual, (3) belajar bukan hasil melainkan proses, (4) belajar untuk mencapai cita-tita, (5) belajar merupakan suatu kebutuhan untuk penyempurnaan diri.
Dalam mempelajari gambar teknik kita ketahui bersama bahwa lebih menekankan kepada aspek kognitif, bloom mengklasifikasi domain kognitif menjadi 6 tingkatan yaitu :
1. Pengetahuan didefinisikan sebagai ingatan terhadap materi atau bahan yang telah dipelajari sebelumnya. Ini mencakup mengigat semua hal dari fakta yang sangat khusus sampai pada materi yang sangat kompleks.
2. Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman dapat ditunjukan dengan menerjemahkan materi dari satu bentuk ke bentuk yang lain ( dari kata-kata ke angka atau sebalknya) wserta dapat mengiterprestasikan materi ( menjelaskan, meringkas, meramalkan).
3. Aplikasi didefinisikan sebagai kemapuan untuk menggunakan apa yang elah dipelajari dalam situasi konkret yang baru, ini mencakup penggunaan dari peraturan, metode, konsep, hukum dan teori. Hasil belajar dalam aplikasi memerlukan tingkat pengertian yang lebih tinggi dari pemahaman.
4. Analiasis dimasudkan sebagai kemampuan untuk menguraikan sesuatu materi atau bahan kedalam bagian-bagiannya sehingga terstruktur organisasinya dapat dipahami. Kemampuan ini mencakup identifikasi bagian, analisis hubungan antar bagaian danpengenalan prinsip-prinsip organisasi yang digunakan. Hasil belajar pada analisis lebih menunjukan tingkat intelektual yang tinggi dari pemahaman dan aplikasi,
5. Sintesis dimaksudkan sebagai kemampuan untuk mengabungkan bagian-bagian dalam bentuk keseluruhan yang baru. Hasil belajar pada sintesis ditekankan pada tingkah laku yang kreatif dengan penekanan utama pada formulasi pola dan struktur yang baru,
6. Evaluasi dimaksudkan sebagai kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu materi untuk tujuan yang telah ditentukan. Hasil nelajar dalam bentuk evaluasi adalah yang tertinggi dalam hirarki kognitif karena hasil belajar ini mengandung makna dari doman yang lain.
Teori lain yang medukung dalam kegiatan pembelajaran yang berbasis permain adalah tentang kerucut pengalaman dimana proses tertinggi dalam penguasaan materi adalah dengan melakukan secara langsung, hal ini dapat meningkatkan tingkat penguasaan materi hingga 90 % jauh lebih tinggi dari pada tingkat penguasaan materi oleh siswa yang diajar dengan menggunakan metode ceramah yang hanya memperoleh penguasaan materi sebesar 10 – 20 %.
Tabel 1 Kerucut Pengalaman Belajar Edgar Dale
Eveline Siregar. Teori Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta : FIP UNJ, 2007)
Sri Suryani, dkk. Kompetensi Pembelajaran. ( Jakarta : FT UNJ, 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar