Ada beberapa alasan untuk menggunakan pengukuran, tes dan evaluasi dalam pendidikan antara lain:
Seleksi
Tes dan beberapa alat pengukuran digunakan untuk mengambil keputusan tentang orang yang akan diterima atau ditolak dalam suatu proses seleksi. Untuk memutuskan penerimaan atau penolakan ini maka haruslah digunakan tes yang tepat, yaitu tes yang dapat meramalkan keberhasilan atau kegagalan seseorang dalam suatu kegiatan tertentu pada masa yang akan datang dengan resiko terendah. Dilihat dari segi ini, maka acap kali tes seleksi yang dilakukan hanya sekedar untuk memisahkan orang yang akan diterima dari orang yang akan diterima atau ditolak. Bukan untuk memperoleh calon yang paling besar kemungkinan berhasil dalam pekerjaan atau program yang akan dilakukan.
Penempatan
Dalam kursus atau latihan yang singkatnya biasanya dilakukan tes penempatan, untuk menentukan tempat yang paling tepat bagi seseorang untuk dapat berprestasi dan berproduksi secara efisien dalam suatu proses pendidikan atau pekerjaan. Tes ini terutama didasarkan pada informasi tentang apa yang telah dan apa yang belum dikuasai oleh seseorang.
Diagnosa dan Remedial
Tes seperti ini terutama untukmengukur kekuatan dan kelemahan seseorang dalam kerangka memperbaiki penguasaan atau kemampuan dalam suatu program pendidikan tertentu. Jadi sebelum dilakukan remedial, maka seharusnya didahului oleh suatu tes diagnosis.
Umpan Balik
Hasil suatu pengukuran atauskor tes tertentu dapat digunakan sebagai umpan balik, baik bagi individu yang menempuh tes maupun bagi guru atau instruktur yang berusaha mentransfer kemampuan kepada peserta didik. Suatu skor tes dapat digunakan sebagai umpan balik, bila telah diiterpretasi. Setidak-tidaknya ada dua cara menginterpertasi skor tes yaitu dengan memabandingakn skor seseorang dengan kelompoknya dan dengan melihat kedudukan skor yang diperoleh seseorang dengan kriteria yang ditentukan sebelum tes dimulai
Memotivasi dan Membimbing Belajar
Hasil tes seharusnya dapat memotivasi belajar peserta didik, dan juga dapat menjadi pembimbingan merka untuk belajar. Bagi mereka yang memperoleh skor yang rendah seharusnya menjadi cambuk untuk lebih berhsil dalam tes yang akan datang secara tepat dapat mengetahu di wilayah mana terletak kelemahannya. Dan bagi mereka yang memperoleh skor yang tinggi tetntu saja hasil itu dapat menjadi motivasi mempertahankan dan meningkatkan hasilnya, serta dapat menjadi pedoman dalam mempelajari bahan pengayaan.
Perbaikan Kurikulum dan Program Pendidikan
Salah satu peranan yang penting evaluasi pendidikan ialah mencari dasar yang kokoh bagi perbaikan kurikulum dan program pendidikan, perbaikan kurikulum atau program pendidikan yang dilakukan tanpa hasil evaluasi yang sistematik acapkali menjadi usaha sia-sia yang sia-sia
Pegembangan Ilmu
Hsil pengukuran, tes dan evaluasi tentu saja akan dapat memberi sumbangan yang berarti bagi perkembangan teori dan dasar pendidikan . ilmu seperti pengukuran pendidikan dan psikometrik sangat tergantung pada hasil-hasil pengukuran, tes dan evaluasi yang dilakukan seabagai kegiatan sehari-hari guru dan pendidik. Dari hasil itu akan diperoleh pengetahuan empiris yang sangat berharga untuk pengembangan ilmu dan teori,
Tes memiliki peranan yang sangat menonjol dalam semua jenis program pengajaran. Tes ini merupakan metode yang paling banyak dipakai untuk menilai hasil belajar siswa dalam sistem pembelajaran,dan merupakan prosedur penilaian yang tidak dapat dikesampingkan dalam pengajaran perorangan dan pengajaran berprogram. Ada tiga jenis keputusan yang perlu dibuat guru yang dapat dibantu oleh tes :
- keputusan pada permulaan pengajaran
- keputusan selama pengajaran
- keputusan pada akhir pengajaran
permulaan pengajaran (Tes Penentuan)
Ada dua pertanyaan yang harus diwajab oleh guru sebelum memulai pengajarnnya :
- Sejauh manakah ketrampilan dan kemampuan yang dimili siswa-siswa yang diperlukan untuk memulai pengajaran ?
- Sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai siswa –siswa sehubungan dengan pelajaran yang direncanakan ?
Informasi tentang pertanyaan pertama dapat diperoleh melalui pretes, kesiapan belajar (readiness pre-test). Tes ini diberikan pada permulaan pengajaran atau penyajian unit pengajaran, dan meliputi prasyarat ketrampilan yang dianggap perlu untuk keberhasilan suatu pengajaran yang direncanakan. Misalnya, tes ketrampilan berhitung dapat diberikan pada permulaan pengajaran aljabar. Siswa-siswa yang tidak memiliki ketrampilan yang diprasyaratkan itu dapat diberikan tugs-tugas (Remedial) atau mereka dapat ditempatkan dalam kelompok khusus dengan prasyarat yang lebih mudah.
Pertanyaan kedua dapat dijawab oleh pretes penempatan (Placment Pretest) yang meliputi hasil pengajaran yang direncanakan. Tes ini mungkin sekali sama dengan tes yang diberikan pada akhir suatu pengajaran, tetapi sebaiknya bentuknya berbeda. Di sini yang terpenting adalah menentukan apakah sudah ada bagian bahan yang dikuasai siswa. Jika sudah ,mungkin rencana pengajaran harus diubah atau siswa-siswa dirangsang untuk melampaui saja beberapa bagian teretentu atau menempatkan siswa tertentu pada tingkatan belajar yang lebih tinggi.
Selama pengajaran berlangsung ( Tes formatif dan Diagnostik)
Selama pengajaran berlangsung yang terutama dipentingkan adalah kemajuan belajar yang dicapai siswa-siswa. Adapun pertanyaan yang harus dijawab :
1. Tugas-tugas belajar manakah yang dilaksanakan siswa-siswa dengan hasil yang memuaskan? Pelaksanaan tugas-tugas mana yang memerlukan pertolongan?
2. Siswa-siswa mana yang menghadapi kesukaran belajar yang sungguh-sungguh, sehingga mereka memerlukan pengajaran remedial ?
Tes yang dipakai untuk merekam kemajuan siswa selama pengajaran disebut tes formatif. Tes ini khusus disusun untuk mengukur sampai di mana suatu bagian pelajaran tertentu yang sudah dikuasai oleh siswa-siswa. Tujuan tesini ialah mengidentifikasi keberhasilan dan kegagalan siswa belajar, sehingga dapat dilakukan penyesuaian delam proses mengajar dan belajar.
Jika kesukaran belajar seorang siswa terus-menerus muncul, sehingga tidak dapat diperbaiki lagi hanya dengan metode tes formatif yang disyaratkan maka perlu diadakan pengkajian mendalam mengenai kesulitan belajar siswa. Disinilah kegunaan tes diagnostik. Jenis tes ini secara khas mencakupsejumlah besar pertanyaan tentang tiap-tiap bagian pelajaran dengan variasi yang tidak jauh berbeda sehingga sumber penyebab kegagalan belajar tertentu dapat diidentifikasi.
Pada Akhir Pengajaran (Tes Sumatif)
Pada akhir pengajaran atau satu unit pelajran yang terutama mendapat perhatian, ialah mengetahui sejauh mana siswa-siswa mencapai tujuan pengajaran yang dimaksudkan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah ?
- siswa manakah yang sudah menguasai pelajaran yang ditugaskan, sehingga mereka sudah dapat meneruskan dengan pelajaran berikutnya?
- nilai apa yang harus diberikan kepada setiap pelajar?
Tes yang diberikan pada akhir suatu masa belajar yang bertujuan untuk menyatakan mutu pengusaan bahan pelajaran oleh siswa atau untuk memberikan nilai. Walaupun hasilnya terutama digunakan untuk pemberian nila, tes ini dapat memberikan sumbangan pada proses belajar yang akan datang dengan memberikan informasi untuk menilai efektifitas pengajaran.
Asmawi Zainul,Pengukuran, Tes dan Evaluasi Hasil Belajar, Jakarta: PAU, 1992
Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998
Sukardi. E, dan Maramis. W. F. Penilaian Keberhasilan Belajar. Jakarta:Erlanga: University Press, 1986
Bistok Sirait. Menyusun Tes Hasil Belajar. Semarang: IKIP Semarang Perss, 1985
Tidak ada komentar:
Posting Komentar